Monday, October 29, 2018

NGOPCAN #7 : MENGUPAS MITOS DAN FAKTA SEPUTAR SKINCARE WITH INSOMMIA

Hai...
Kalau kalian join Fan Page dan Grup Beautiesquad kalian pasti tau kalau BS sering banget ngadain obrolan manis, berisi segala pembelajaran tentang macam-macam beauty secara online di grup whatsapp. Tanpa terasa Ngopi Cantik Beautiesquad sendiri sudah menjadi ngopcan yang ke 7 loh. Uahhh... Prok Prok Prok *bangga*


Nah di obrolan manis kali ini, cukup banyak banget ilmu yang aku dapatkan dari ka Insommia yang begitu mengerti dan paham betul apa itu skincare, dan yang menjadi topik pembahasan yang di kupas tuntas oleh @insommia kali ini sesuai dengan judulnya adalah Mengupas Mitos dan Fakta Seputar Skincare yang beredar di Internet, Social Media dan Kalangan para Beauty V/Blog.

Jadi di sesi ngopcan #7 Mengupas Mitos dan Fakta seputar Skincare sendiri apa sih yang dibahas kak?

Jadi sesi ngopcan episode ketujuh ini ada 5 pembahasan yang di kupas tuntas oleh ka Insommia. Apakah saja itu? Yuk lanjut baca kebawah sista^^

First, tidak semua kosmetik natural itu safe dan tidak semua produk sintetis, which is diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan kimia itu berbahaya. Masih banyak dari Beauty Blogger yang suka share "produk ini aman tanpa bahan kimia". Menurut konteks salah, akhirnya jadi pembodohan umat, karena kalau kita membicarakan water yang ada di toner, moisturizer, lotion dll selalu ada ingredients pertama atau kedua yang dicantumkan di produk. Water => Aqua => Air => H20. Water itu natural dan safe selama tidak ada rasa, bau dan warna yang aneh. Tapi seperti yang kita ketahui bersama , yang namanya air itu ada namanya sendiri di ilmu kimia H20. Jadi tidak bisa dibilang natural itu tidak mengandung unsur kimia. 

Kenapa yang natural tidak bisa dibilang safe? Kita pasti pernah mendengar namanya Titanium Dioxide dan Zinc Oxide. Kalau kalian suka sunscreen pasti hapal dengan kedua bahan tersebut.  Keduanya mempunyai fungsi sebagai sunscreen agent untuk melawan UV A dan UV B. Tapi faktanya, sunscreen agent yang diproduksi pabrik dibuat dalam bentuk sintetis. Meskipun di alam ada juga yang namanya Titanium Dioxide dan Zinc Oxide, tapi kedua bahan tersebut tidak safe kalau dipakai untuk bahan skincare, karena beracun. Jadi perlu diputarbalikan mindset kita bahwa natural tidak selalu safe dan sintetis tidak selalu berbahaya

Contoh lainnya Silikon, itu sintentis dan banyak orang yang menganggap berbahaya. Kita sering mendengar atau membaca artikel tentang suntik Silikon. Memang ada jenis Silikon yang berbahaya, akan tetapi untuk skincare pihak produsen juga mikir, tidak mungkin bahan yang berbahaya diaplikasikan ke kulit wajah. Dimetthicone itu sangat aman dan merupakan salah satu jenis Silikon terbaru yang tidak menyumbat pori-pori kulit wajah

Tahun 2007 ada studi yang mempelajari tentang pembesaran jaringan payudara yang tidak normal pada tiga remaja laki-laki, mereka mempunyai payudara yang namanya Prepubertal Gynecomastia. Studinya dipublikasikan di New England Journal of Medicine. It's turn out, ternyata Tea Tree Oil dan Lavender Oil penyebabnya, dua oil ini bisa merangsang Estrogenic Effect. Jadi tidak selamanya natural itu aman

Kedua, tentang Paraben, sifatnya sintetis alias diproduksi menggunakan unsur-unsur kimia, bukan berasal dari alam. Alasan orang-orang takut dengan Paraben katanya penyebab kanker payudara. Tapi akun instagram @labmuffinbeautyscience pernah menulis artikel tentang Paraben. Intinya media sempat menuding Paraben sebagai reseptor estrogen yang bisa mempengaruhi hormon wanita. Estrogen ini dikaitkan dengan penelitian kanker payudara dan ketidakmampuan wanita melakukan reproduksi. Mereka salah mengartikan gara-gara ada penelitian tahun 2004 terkait kanker payudara, ditemukannya Paraben dalam jaringan payudara. Padahal jumlah Paraben yang ditemukan diibaratkan seperti sejumput pasir yang kita genggam di Sahara, artinya sedikit sekali. Kalau ada Green Beauty Campaign yang mengklaim "no Paraben, no Lanolin, no SLS" itu pembodohan. 

Sementara di Indonesia kebanyakan produk menggunakan Ethylhexylglycerin, Phenoxyethanol dan DMDM Hyantoin sebagai bahan pengawet kosmetik atau skincare. Sejauh ini Paraben termasuk yang paling aman, karena sudah ratusan tahun sejak ditemukan sampai sekarang, kasus alergi atau kasus yang membuat Paraben dianggap berbahaya itu sangat sedikit

Sementara Phenoxyethanol dilarang di beberapa negara dan kemuningkinan alergi yang timbul itu rasionya lebih besar dibanding Paraben. DMDM Hyantoin itu bahan pengawet jenis Formaldehyde, artinya ketika ada bakteri hinggap di skincare, DMDM ini fungsinya sebagai anti mikroba yang akan membunuh bakteri. Walaupun sampai saat ini masih dianggap aman dengan kadar 0,2%. Kemungkinan iritasi kulit jauh lebih besar ketika menggunakan produk dengan bahan pengawet DMDM. 

CIR (Cosmetics Ingredients Review) salah satu lembaga terpercaya di Amerika atas inisiasi beberapa brand kosmetik, merilis informasi DMDM Hyantoin, Phenyoxyethanol dan Paraben aman selama memenuhi standar safety mereka. Adalagi lembaga EWG (Enviromental Working Group) juga merilis informasi bahwa Paraben itu berbahaya. Padahal Paraben tidak berbahaya selama kandungan Paraben di skincare max 1%, padahal biasanya hanya 0,1 - 0,2%    

Ketiga, Petrolatum, Petroleum Jelly dan Mineral Oil seringkali dianggap berbahaya dan menyebabkan clogged pores, ini juga mitos. Ini natural karena Mineral Oil dan Petrolatum terbentuk dari Hydrokarbon dan terbukti safe. Orang-orang takut karena mendengar Mineral Oil dan Pertrolatum berasal dari Petroleum, cairan yang ditemukan dibawah batu sedimen, biasanya dipakai untuk bahan bakar mobil (bensin dll). Tapi Petrolatum atau Mineral Oil yang digunakan untuk skincare itu hasil distilasi. Kalau pun produsen membeli Mineral Oil dan Petrolatum diproses dengan purifikasi terbaik dan tidak menyebabkan clogged pores

Misalnya, kita membeli produk yang mengandung Mineral Oil lalu sering berkomedo atau berjerawat, belum tentu itu jadi penyebabnya. Bisa jadi sejak awal pori-pori tersumbat tapi kita tidak menyadarinya. Bisa jadi Mineral Oil yang dipakai bukan hasil purifikasi terbaik, jadi produsen membeli dengan harga yang murah untuk menekan cost produksi. Jadi jangan menyalahkan skincare yang tidak bermanfaat untuk kulit kita. Intropeksi lagi, harga skincare yang dipakai berapa? Harga skincare sesuai dengan kualitas bahan

Keempat, Liquid Gold dan Collagen selalu diiklankan sebagai bahan anti aging, sebenarnya salah kaprah. Dimulai ketika tren mengawinkan unsur metal ke skincare, tim marketing melaunching tren ini untuk meningkatkan omzet. Sampai sejauh ini, kalau membicarakan unsur metal, yang bisa dipercaya itu Copper Peptide, karena sudah cukup banyak penelitian. Peptide memang salah satu bahan yang menjanjikan untuk anti aging. Collagen sendiri, istilahnya Hydrolyzed Collagen. Intinya Collagen yang di pecah-pecah lagi menjadi molekul terkecil. 

Beauty Blogger perlu tahu tentang Dalton Rule, salah satu cara yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu bahan itu skincare atau grug (obat) yang bisa jadi skincare. Jadi dibawah 500 maka sifatnya drug, sebaliknya diatas 500 itu skincare. Caranya, cari tahu massa molekulnya (Molecule Weight) seperti Salicylc Acid dikisaran 100, jadi sifatnya drug sehingga tidak disarankan untuk ibu hamil. Sementara Collagen berada dikisaran 80 - 12 kD, sekitar ribuan sampai puluhan ribu. 

Jika menggunakan logika, bagaimana Collagen bisa membantu untuk anti aging padahal menembus ke lapisan kulit teratas saja tidak bisa? Malah jadi sit on top, itulah alasanya Collagen sering disebut humektan, hanya bisa bikin kulit jadi moist. Sementara Salicylic Acid, yang sifatnya drug sangat mungkin bisa menembus ke pori-pori terdalam, membantu melakukan eksfoliasi dari dalam kulit.

Kelima, Tentang Retinol sendiri harga jualnya itu sekitar 200rb, jadi bahwasannya bisa jadi bahan antiaging itu benar.

Jadi setelah dijelaskan panjang lebar oleh ka Azzahra R. Kamila tentang Mitos dan Fakta Seputar Skincare, apakah ada yang ingin lagi kalian kupas tuntas seputar skincare kesayangan kamu? Kamu sendiri bisa banget loh tanya secara langsung sama ka Azzahra R. Kamila dengan mengirim DM secara langsung ke Instagramnya di @insommia. 


THEME BY RUMAH ES